Minggu, 27 Mei 2012

English Lesson Plan

Lesson plan                            : Listening Lyric song “To The Sky”
Teacher                                  : Endang Sartika (113 10 017)
Level of Students                   :  Class 2 Junior High School
Age  of Students                    : 13-14 years
OBJECTIVE                         :
Students will be able to identify new vocabulary in the lyrics of the songs
Students will be able to identify kinds of songs
Students will be able to discuss the moral value of songs
Materials                                :
Video of song “To the Sky”
Lyrics of song “To the Sky”

Pre-Listening                         :          
Warm-up and motivations, ask the students “What is the favorite song do you like? Why?” Get volunteer from the students and get the most favorite song they like, write it down in the white board. Ask the students “What kinds of music don’t you like?”. Ask their reasons and discuss with the class. Ask the students “Have you ever seen movie The legend of Guardians? Play the short video of The Legend of Guardians. Tell them about the movie and ask the students what they see and the vocabulary to show the video, write it down in the board.
Explain about the song that will listen is the soundtrack of that movie. Explain the topic of the song “To the Sky” and introduction new vocabulary that will play, then give them explanation about the new vocabulary. Give the students direction what should they do when they listening, assignment they should do after listening the music and retell the story of the song.

While Listening                     :
·         Give the students assignment sheet include the lyric of the song with blank vocabulary. Their assignment is to complete the blank vocabulary of that song. Play the video of the song “To the Sky”. Give time to students to identify the kinds of that song and identify about the video of that song. Before repeat the video again, ask the students to listen carefully and ask them to complete the blank vocabulary on their sheet.
·         Play the video again then give time to the students to complete their assignment. This listening will help them to train them how to pronounce English vocabulary well.
·         Make sure that students have listened the song carefully by ask them “Have you finished your assignment? Do you can understand that song?”. If the students still confuse give time for the students to understand and then play again the video and give them instruction after they listen that song, they must be tell about the song with the class and discuss it.
Post- Listening                       :
·         Take the assignment sheets from the students.
·         Show the complete lyrics of the song “To the Sky” and show them the answer of each blank vocabulary. Ask the students “Who have all correct answer? Who have one false? Two false? Three?” And furthermore. If many students have false answer, they must be train listening again, may be using different ways to listening like dialogue, conversation, news, magazine or another.
·         Explain the vocabulary that may be they don’t understand.
Shipwreck       : Loss or destruction of a ship at sea because of a storm
Eclipse             : Blocking of the sun’s light by the moon
adventure        : Exciting or dangerous journey or experience
hills                  : Area of high land
stormy             : period of strong winds and rain
thunder            : Loud noise that follows a flash of lightning
breeze              : light wind

·         Ask the students “What your opinion about that song? Who like that song? Who dislike the song? And tell me the reason?”. Write it down in the board how many students like and dislike that song. Discuss their reason why they like and dislike that song.
·         Ask the students to write the summary of that song give 5 minutes for them. After they finished write their own summary ask them to tell the summary from that song, get volunteer from the students and discuss it.
·         Students get moral value from that song, ask them “What is the moral value you can take from the song?”.  Get volunteers from the students and discuss it at the class.

Minggu, 19 Februari 2012

someone like you

i heard, that your settled down.
that you, found a girl and your married now.
i heard that your dreams came true.
guess she gave you things, i didn't give to you.

old friend, why are you so shy?
ain't like you to hold it back or hide from the light.

i hate to turn up out of the blue uninvited.
but i couldn't stay away, i couldn't fight it.
i'd hoped you'd see my face & that you'd be reminded,
that for me, it isn't over.

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best, for you too.
don't forget me, i beg, i remember you said:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"
sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yeah.

you'd know, how the time flies.
only yesterday, was the time of our lives.
we were born and raised in a summer haze.
bound by the surprise of our glory days.

i hate to turn up out of the blue uninvited,
but i couldn't stay away, i couldn't fight it.
i'd hoped you'd see my face & that you'd be reminded,
that for me, it isn't over.

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you too.
don't forget me, i beg, i remember you say:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead", yay.

nothing compares, no worries or cares.
regret's and mistakes they're memories made.
who would have known how bittersweet this would taste?

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you.
don't forget me, i beg, i remember you said:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you too.
don't forget me, i beg, i remembered you say:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"
sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yay yeh yeah.

<iframe src="http://www.stafaband.info/embed-40677.html" width=100% height=70 scrolling="no" frameborder=0></iframe>

Rabu, 18 Januari 2012

TRUE LOVE


Detak jantung terus berlantun, langkah kaki tetap terpadu, dalam lembaran penuh warna kehidupan, angan yang terpendam kan terwujud, cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan  usaha serta keriangan dan kesungguhan itulah  arti  dari mencintai diri sendiri
Jika kita mencintai seseorang kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tak berada di sisi kita, Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat, tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati kepada kita ? karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi lainnya pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba, jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup, jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak bisa melupakan. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecawakan, kepada mereka yang masih percaya walaupun telah dihianati, kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya, dan  kepada mereka yang mempunyai keberanian  dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa  mencatat kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan di hati kita, sekarang selagi ada hayatnya
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut. Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, bicara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita, tetapi lebih menyakitkan lagi mencintai seseorang dan kita tidak pernah mempunyai keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya. Seandainya kita ingin dicintai dan memiliki hati seseorang ibaratkanlah seperti sekuntum bunga mawar merah, kadang kala kita mencium harum mawar tersebut tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri mawar itu menusuk jari.
 Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita  hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dalam hidup kita dan harus membiarkannya pergi. Kadang kala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita dengan sepenuh hati sehingga kita kehilangannya. Pada saat itu tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya, kisah silam tidak perlu diungkit lagi sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta karena cinta juga bisa membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu.
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan  kemungkinan apa yg kita benci tersimpan kebaikan di dalamnya, cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri sendiri arinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup , dan cinta kepada Tuhan artinya takwa.
Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut pasti ia akan membawa seekor  ikan, lemparkanlah pula seseorang yg gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti  pasti dia akan mati kelaparan. Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar cangkang yang bergemericik .
cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang  terindah dalam cinta yang pernah dimiliki, siapapun pandai mengamati cinta tapi  tak seorang pun pandai menilai cinta, karena cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa didapat oleh kasat mata sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan oleh hati dan perasaan.
Cinta mampu  melunakkan besi, menghancurkan batu,  membangkitkan yang mati dan meniupkan  kehidupan padanya serta merubah budak menjadi pemimpin. Itulah kasatnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan. Jika tidak kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya. Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta namun apabila sampai saat itu raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi, dengan sejuta rasa tanda Tanya dihatiny.
Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesuciannya. Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan lebih baik cinta itu tak pernah hadir karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan dalam hidup
Cinta itu bagaikan kupu-kupu, tambah dikejar tambah lari tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya jadi janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yg sempurna bagi seseorg tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri.
Jangan pernah bilang “I love u” kalau kita tidak pernah perduli, jangan pernah membicarakan perasaan yg tidak pernah ada, jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya, jangan pernah menatap matanya kalau semua yang dilakukan hanya untuk berbohong. Hal yang paling kejam dilakukan seseorang  kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta sementara kita tak berniat untuk menangkapnya.
Cinta bukan “ini salah kamu” tapi “maafkan aku”, bukan “kamu dimana sih”  tapi “aku disisni”, bukan “gimana sih kamu” tapi “aku ngerti kok”, bukan “coba kamu nggak kayak gini” tapi “aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Membagi kertas yang paling benar Bukan diukur seberapa lama kita sudah bersama atau seberapa sering kita bersama tetapi apakah selama kita bersama kita saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas . Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yg kita inginkan dan menyayat sedalam yg kita ijinkan, Yang berat bukan bagaimana cara mengahalangi kesedihan dan kerinduan itu tapi bagaimana cara belajar darinya.
Cara jatuh cinta jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu, memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi bila orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita, cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan bila kita dilupakan oleh kekasih.  Tapi Cinta akan lebih menyedihkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak pernah menghargainya, kalau dia berkata “tidak” maka dia tidak akan pernah berkata “iya” setahun lagi  atau bahkan sepuluh tahun lagi, biarkan dia pergi
Cinta adalah semangat cinta adalah kepercayaan cinta adalah energy yang tidak bisa dimusnahkan dia hanya bisa berubah bentuk
cinta memang tak harus memiliki karena mencintai berarti memberi tanpa pernah meminta.

Rabu, 02 November 2011

Istilah perekonomian dalam budaya dan bahasa Jawa

Berikut ini adalah beberapa istilah perekonomian yang biasa digunakan oleh masyarakat jawa berdasarkan hasil wawancara saya kepada ibu saya dan berdasarkan pada kebiasaan dan pengalaman hidup di lingkungan masyarakat yang mayoritas adalah masyarakat Jawa.

  • ·        NGUSUM

Ngusum merupakan istilah dalam masyarakat Jawa dimana seorang pembeli atau juragan  membeli buah-buahan yang masih di atas pohon yang masih berupa bunga atau masih kecil atau tanaman yang belum saatnya panen. Sistem ini dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan “sistem ijon”. Ngusum sendiri menurut ibu saya adalah sistem jual beli hasil panen yang biasanya berupa buah-buahan yang belum masak seperti masih bunga di beli dan dipanen oleh sang juragan yang berlaku dalam sekali panen atau sekali usum (musim) panen sehingga disebut dengan istilah “ngusum”.
Beliau berkata “ngusum kui tuku buah sing ijh ono uwit, biasane ijih kembang utowo ijih pentil, dituku sak usum utowo rong usum panen manut perjanjiane”.
Dengan demikian ngusum merupakan sistem ijon yang di lakukan oleh juragan atau tengkulak dalam membeli hasil panen buah-buahan yang masih muda bahkan terkadang masih berupa bunga dan berlaku dalam satu atau dua kali musim panen berdasarkan perjanjian antara pemilik pohon (petani) dengan pembeli (tengkulak). Kemudian ibu saya memberi contoh “Misale masmu kae kulak duren sing ijih pentil utowo jik enom kadang malah ijih kembang di tuku sak usum utowo sak penenan”. Maksutnya ialah sebagai contoh kakak saya adalah juragan durian atau tengkulak durian dia membeli durian yang masih muda terkadang malah masih berupa bunga dibeli untuk satu kali musim panen. Sistem perdagangan demikian ini yang sering di sebut dengan “ngusum” oleh masyarakat jawa dan lebih dikenal dengan “sistem ijon”. Perdagangan dengan model demikian ini tentulah ada pihak yang diuntungkan dan ada pihak yang dirugikan. Jika hasil panenan banyak maka sang juraganlah yang diuntungkan, namun sebaliknya jika hasil panenan sedikit atau bahkan gagal karena masih berupa bunga maka petanilah yang diuntungkan.

  • ·         NEBAS

Nebas merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyebutkan proses pemebelian seluruh tanaman atau hasil panen oleh seorang juragan atau tengkulak dari seorang petani dimana panen kemudian dilakukan oleh pembeli. Dalam sistem nebas ini petani hanya mendapatkan upah atas perjanjian jual beli yang telah mereka sepakati sehingga petani tidak sedikitpun menikmati hasil panen karena telah di jual kepada tengkulak dan penen di lakukan oleh tengkulak.
Ibu saya mencotohkan demikian “nak misale mae panen tomat sak kothak trus ditebas karo juragan, ya kabeh tomat sak kothak kui sing ngopeki juragane kui mau, mae wis ora duwe hak omek utowo adol karo wong liyo”. Demikian ibu saya mencontohkan dengan maksud bahwa ketika perjanjian “nebas” telah disepakati maka petani sudah tidak mempunyai hak apa-apa terhadap hasil panenan tersebut.

  • ·         NGGADE atau NYENDHEKKE

Nggade atau nyendekke merupakan istilah jawa untuk jaminan atau pegadaian dimana seseorang memberikan jaminan berupa barang sebagai imbalan untuk pinjaman uang. Barang yang dijadikan jaminan ini orang jawa menyebutnya dengan sebutan  “disendekke”  sehingga istilah mengggadaikan barang sering disebut “nyendekke” oleh masyarakat jawa. Sistem ini banyak diterapkan di masyarakat Indonesia sekarang ini. Nggade ini membutuhkan perjanjian jangka waktu unutuk menempuh atau melunasi hutangnya jika pada waktu pengembalian belum bisa mengembalikan maka barang yang di gadaikan atau di sendekke istilah jawanya tidak dapat diambil.

  • ·         NGGADOH

Nggadoh merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyebutkan sistem bagi hasil ternak baik ternak sapi, kerbau maupun kambing. Menurut ibu saya nggadoh merupakan “wong nggadoh kui wong sik dititipi ternak sapi, kebo utowo wedus karo blantik utowo juragan ternak utowo wong sing duwe modal, ternak mau di openi karo peternak mengko yen wis gedhe sapine di dol trus entuk bathi lha bathine mau di bagi roto manut perjanjiane mbiyen”. Intinya nggadoh adalah istilah untuk menyebutkan sistem bagi hasil dalam berternak, dimana pemilik modal membelikan binatang ternak dan di pelihara oleh petani atau peternak setelah ternak cukup besar dijual dan hasil di bagi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

  • ·         MARO

Merupakan isitilah untuk Paroan sawah, dimana pemilik tanah atau sawah membiarkan seorang petani untuk menggarap sawah dengan ketentuan hasil panen di bagi dua berdasarkan perjanjiannya. Namun menurut ibu saya biasanya bibit, pupuk, dan obat-obatan ditangguh oleh si penggarap sawah.

  • ·         PENJARANGAN

Menurut ibu saya “ Penjarangan iku ngarang-ngarangi yen kanggo wit-witan, yen kanggo bibit taneman ya ngmbul-umbuli artine milehi uwit sik wis gedhe-gedhe”. Artinya Penjarangan  merupakan pemilihan tanaman yang sudah besar dan layak di panen untuk merenggangkan atau istilah jawanya agar jarang (jaraknya tidak terlalu dekat). Sistem ini sering dipraktekkan dalam masyarakat jawa ketika seorang pembeli kayu memilih kayu-kayu yang sudah besar yang sudah dapat digunakan atau ketika petani membeli bibit tanaman kemudian memilih bibit yang sudah besar agar mudah ditanam, pemilihan bibit yang besar-besar saja ini sering juga disebut “ngumbul-umbuli” oleh masyarakat jawa kata ibu saya. Sistem ini juga berlaku dalam perdagangan hasil panen dimana sang pembeli memilih hasil panen yang sudah siap panen dan meninggalkan yang belum siap panen.

  • ·         BLANTIK

Merupakan sebutan untuk pembeli hewan ternak dalam masyarakat jawa. Blantik mempunyai peran sebagai pembeli binatang ternak dari peternak untuk di jual dagingnya atau di jual lagi ke pembeli yang lain.

  • ·         BATHI DAN TUNO

Bathi dan tuno meupakan istilah yang sudah familiar bagi masyarakat jawa untuk menyebutkan istilah untung dan rugi dalam perdagangan. Bathi merupakan istilah untuk menyebutkan untung, misalnya seorang pedagang mendapatkan untung maka untuk pedagang jawa akan menyebutnya dengan “aku bathi sak mene..ewu” artinya “saya untung sekian ribu “.Hasil perdagangan bisa dikatakan bathi apabila hasil dagang lebih besar dari pada modal awal. Sedangkan tuno adalah istilah jawa untuk menyebutkan ketika seseorang mendapat kerugian. Bisa dikatakan tuno apabila hasil dagang lebih sedikit dari pada modal awal.
  
  • ·         GRABADHAN

Grabadhan merupakan sebutan masyarakat Jawa untuk menyebutkan barang dagangan kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Ibu saya menjelaskan bahwa “ grabadhan iku barang dagangan keperluan saben dino, koyo sembako, beras, mie, bumbon lan liyo-liyone. Biasane di dol ning warung-warung deso kanggo nyukupi keperluan wargo saben dino”. Berdasarkan penjelasan ibu saya tersebut dapat diketahui bahwa grabadhan merupakan barang dgangan kebutuhan pokok warga sehari-hari meliputi beras, mie, telur, bumbu-bumbu dapur, keperluan mandi dan cuci dan lain-lain

Kamis, 06 Oktober 2011

ONTOLOGI DAN METAFISIKA ILMU



LANDASAN KEBERADAAN ILMU, ONTOLOGI DAN METAFISIKA


A.   LATAR BELAKANG
Ontologi secara ringkas membahas realitas atau suatu entitas dengan apa adanya. Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta. Untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi memerlukan proses bagaimana realitas tersebut dapat diakui kebenarannya. Untuk itu proses tersebut memerlukan dasar pola berfikir, dan pola berfikir didasarkan pada bagaimana ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar pembahasan realitas.

Menurut Hornby (1974), filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang terbentuk dari pencarian pengetahuan tentang watak dan makna tentang eksistensi atau hakekat keberadaan. Filsafat dapat juga diartikan sebagai sistem keyakinan umum yang terbentuk dari kajian dan pengetahuan tentang asas-asas yang menimbulkan, mengendalikan atau menjelaskan fakta dan kejadian.  

Ilmu merupakan kegiatan untuk mencari pengetahuan dengan jalan melakukan pengamatan atau pun penelitian, kemudian peneliti atau pengamat tersebut berusaha membuat penjelasan mengenai hasil pengamatan atau penelitiannya. Dari hasil pengamatan/penelitian ini akan dihasilkan teori dan dapat pula pengamatan/penelitian ini pula ditujukan untuk menguji teori yang ada. Dengan demikian, ilmu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya operasional. Jadi terdapat runtut yang jelas dari mana suatu ilmu pengetahuan berasal. 

Karena sifat yang operasional tersebut, ilmu pengetahuan tidak menempatkan diri dengan mengambil bagian dalam pengkajian hal-hal normatif. Ilmu pengetahuan hanya membahas segala sisi yang sifatnya positif semata. Hal-hal yang bekaitan dengan kaedah, norma atau aspek normatif lainnya tidak dapat menjadi bagian dari lingkup ilmu pengetahuan. Dengan demikian, agama sebagai misal, karena sifat normatifnya yang mutlak dan mengandung kebenaran yang tidak bisa dipertentangkan, bukan bagian dari ilmu pengetahuan. 

Filsafat tidak terlepas dari kehidupan kita, karena kehidupan ini merupakan sebuah perjalanan hidup. Banyak diajukan pertanyaan mengenai asal dan tujuannya. Pada hakekatnya filsafat lahir karena banyak orang mempertanyakan asal-usul kehidupan ini. Hidup adalah pencarian, suatu pencarian yang abadi, sebuah proyek yang tidak dapat digenggam sepenuhnya. Metafisika merupakan salah satu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul serta menjelaskan dahaga intelektual manusia. Filsafat sebagai pengetahuan yang sistematis termasuk metafisika yang bertolak dari rasa heran dan rasa ingin tahu (curiousity). Dari keheranan dan rasa ingin tahu inilah manusia banyak mempertanyakan tentang “Siapakah aku?”, “Dari mana asalku?”,”Apa arti hidup ini?”, “Apa makna dunia di sekitarku?”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Aristoteles mengatakan bahwa berfilsafat dimulai dari rasa heran dan juga mau memahami serta mau mempelajarinya. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan mejelaskan beberapa hal mengenai Ontologi ilmu, suatu analisis filsafat tentang kenyataan dan keberadaan yang berkaitan dengan hakikat “ada”. Dan juga salah satu cara untuk mempelajari filsafat dengan cara “metafisika”.
B.   ONTOLOGI  

Ontologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari atau membicarakan mengenai segala sesuatu yang “Ada”. Dengan kaitannya dengan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia(seperti berpikir,merasa dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan?.(Jujun s.Suriasumantri,1985,hlm.34) Pembicaraan tentang Ontologi berkisar pada persoalan bagaimanakah kita menerangkan tentang hakekat dari segala sesuatu yang ada? Perbincangan tentang hakekat berarti tentang kenyataan yang sebenarnya, bukanlah kenyataan semu ataupun kenyataan yang mudah berubah-ubah. 

Para filosof terutama era klasik dan pertengahan berbicara mengenai pengertian apa itu Ontologi? Secara etimologi, Ontologi berasal dari kata Yunani, On=being, dan Logos=logic. Sehingga Ontologi dapat dipahami sebagai ilmu yang membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Ia berusaha mencari inti dari setiap kenyataan. (Muhajir, 2001: hlm. 57).

Bagi Sidi Gazalba Ontologi adalah dasar dari Filsafat yang membahas tentnag sifat dan keadaan terakhir dari suatu kenyataan. Sebab itulah Ontologi  disebut pula sebagai ilmu hakikat. Sementara itu, Amtsal Bakhtiar menyimpulkan bahwa Ontologi tidak lain adalah “Ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak” (Bakhtiar, 2009: hlm.134).

Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra-pengalaman dan pasca-pengalaman diserahkan ilmu kepada pengetahuan lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian pengetahuan yang mencoba menelaah tentang kehidupan yang ada dan mensyaratkan adanya verifikasi secara empiris dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984/1985,hlm.88). Dalam kaitannya dengan kaidah moral bahwa dalam menetapkan objek penelaahan, kegiatan keilmuan tidak boleh melakukan upaya yang bersifat mengubah kodrat manusia, merendahkan martabat manusia, dan mencampuri permasalahan kehidupan. Disamping itu, secara ontologis ilmu bersifat netral terhadap nilai-nilai yang bersifat dognatik dalam menafsirkan hakikat realitas sebab ilmu merupakan upaya manusia untuk mempelajari alam sebagaimana adanya. 

Dalam perbincangannya, seringkali Ontologi dihubungkan dengan Metafisika, yakni cabang ilmu dalam filsafat yang berbicara mengenai keberadaa (being) dan eksistensi (existence). Untuk memperjelas keberadaan keduanya, Christian Wolf, sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir, membagi Metafisika menjadi dua, yakni Metafisika Umum atau Ontologi yang membahas tentang hal “Ada” (being) dan Metafisika khusus yaitu Psikologi (bicara hakikat manusia), Kosmologi (bicara asal-usul semesta) dan Teologi (bicara keberadaan Tuhan). (Mustansyir dan Munir, 2009: hlm. 12)
Pemikiran Ontologi (Metafisika Umum) yang berkisar pada hakikat dari yang Ada, telah mengelompokkan para filosof dalam beberapa kelompok, di antaranya : 
a. Monisme: aliran yang mempercayai bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada adalah satu saja, baik yang asa itu berupa materi maupun ruhani yang menjadi sumber dominan dari yang lainnya.  Para filosof pra-Socrates seperti Thales, Demokritos, dan Anaximander termasuk dalam kelompok Monisme, selain juga Plato dan Aristoteles. Sementara filosof Modern seperti I. Kant dan Hegel adalah penerus kelompok Monisme, terutama pada pandangan Idealisme mereka. 

Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan-lapangan penyelidikan filsafat yang paling kuno. Pertama kali diperkenalkan oleh filosof Yunani bernama Thales atas pernungannya terhadap air yang terdapat dimana-mana, dan sampai pada kesimpulan bahwa “air merupakan substabsi terdalam yang merupakan asal mula dari segala sesuatu”. Yang penting bagi kita bukanlah mengenai kesimpulannya tersebut melainkan pendiriannya bahwa mungkin segala sesuatu berasal dari satu substansi saja. 

b. Dualisme: kelompok ini meyakini sumber asal segala sesuatu terdiri dari dua hakikat, yaitu materi(jasad) dan jasmani(spiritual). Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama abadi dam azali. Perhubungan antara keduanya itulah yang menciptakan kehidupan dalam alam ini. Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini ialah dalam diri manusia. 

Descartes adalah contoh filosof Dualis dengan istilah dunia kesadaran (ruhani) dan dunia ruang (kebendaan). Aristoteles menamakan kedua hakikat itu sebagai materi dan forma (bentuk yang berupa rohani saja). Umumnya manusia dengan mudah menerima prinsip dualisme ini, karenaa kenyataan lahir dapat segera ditangkap panca indera kita, sedangkan kenyataan batin dapt segera diakui adanya dengan akal dan perasaan hidup.
      3.      c. Materialisme : aliran ini menganggap bahwa yang ada hanyalah materi dan bahwa segala sesuatu yang lainnya yang kita sebut jiwa atau roh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. Menurut pahan materialisme bahwa jiwa atau roh itu hanyalah merupakan proses gerakan kebendaan dengan salah satu cara tertentu.
      Materialisme terkadang disamakan orang dengan naturalisme. Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Naturalisme merupakan aliran filsafat yang menganggap bahwa alam saja yang ada, yang lainnya di luar alam tidak ada. (Tuhan yang di luar  alam tidak ada). Sedangkan yang dimaksud alam (natural) disana ialah segala-galanya meliputi benda dan roh.  Sebaliknya materialisme menganggap roh adalah kejadian dari benda, jadi tidak sama nilainya dengan benda.

      Filsafat Yunani yang pertama kali muncul juga berdasarkan materialisme, mereka disebut filsafat alam (natuur filosofie). Mereka menyelidiki asal-usul kejadian alam ini pada unsur-unsur kebendaan yang pertama. Thales (625-545 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu air. Anaximandros (610-545 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu apeiron yakni suatu unsur yang tak terbatas. Anaximenes (585-528 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu udara. Dan tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Demokritos (460-360 s.M) menggap bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya tak dapat dihitung dan sangat halus. Atom-atom itulah yang menjadi asal kejadian peristiwa alam. Pada Demokritos inilah tampak pendapt materialisme klasik yang lebih tegas.
      4.      d. Idealisme : idealisme merupakan lawan dari materialisme yang juga dinamakan spiritualisme. Aliran menganggap bahwa hakikat kenyataan yang beraneka warna itu semua berasal dari roh (sukma) atau yang sejenis dengan itu. Intinya sesuatu yang tidak berbentuk dan yang tidak menempati ruang. Menurut aliran ini materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan roh. Alasan yang terpenting dari aliran ini adalah “manusia menganggap roh lebih berharga, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. Roh dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya, sehingga materi hanyalah badannya, bayngan atau penjelmaan saja.
      5.      e. Agnostisisme: pada intinya Agnostisisme adalah paham yang mengingkari bahwa manusia mampu mengetahui hakikat yang ada baik yang berupa materi ataupun yang ruhani. Aliran ini juga menolak pengetahuan manusia tentang hal yang transenden. Contoh paham Agnostisisme adalah para filosof Eksistensialisme, seperti Jean Paul Sartre yang juga seorang Ateis. Sartre menyatakan tidak ada hakikat ada (being) manusia, tetapi yang ada adalah keberadaan (on being)-nya. (Bakhtiar, 2009: hlm. 135-48).

      C.   METAFISIKA

      1.      Pengertian Metafisika
      Metafisika berasal dari bahasa Yunani meta yang berarti selain, sesudah atau sebaliknya. Dan fisika berati alam nyata. Jadi metafisika merupakan “ilmu yang menyelidiki hakikat di balik alam nyata ini”( teori tentang ada (tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat serta pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran).

      Atau ada fersi lain mengatakan bahwa metafisika berasal dari istilh “ta meta ta physyca/ that which comes after physics, … the study of nature in general”  yang arinya yang mengikuti fisika atau yang hadir setelah fisika-studi umum mengenai alam. Metafisika dapat dikatakan sebuah usaha sistematis, reflektif dalam mencari hal yang ada di belakang hal-hal yang fisik dan bersifat partikular atau kebendaan. Sehingga metafisika merupakan ilmu mengenai yang ada yang bersifat universal.
      Metafisika juga diartika sebagai usaha untuk merumuskan suatu sistem pemikiran-pemikiran umum yang bersifat koheren, logis dan pasti atas dasar mana setiap unsur pengalaman dapat diterangkan.
      Ø  Koheren          : pemikiran atau gagasan sentral yang saling berkaitan
      Ø  Logis               :sistem yang seluruhnya bersifat konsisten,tunduk pada hukum-hukum penalaran dan bersifat rasio
      Ø  Pasti                : berlaku secara universal atau umum

      Tujuan dari metafisika sendiri adalah untuk mengkoordinasikan ungkapan-ungkapan pengalaman manusia dewasa ini, dalam perbincangan umum, dalam lembaga-lembaga sosial, kegiatan-kegiatan, prinsip-prinsip yang mendasari macam-macam ilmu dengan mencoba menerangi unsur-unsur selaras dan membujuk hal-hal yang tidak sesuai satu sama lain.

      Persoalannya adalah menyelidiki hakikat dari segala sesuatun yang berasal dari alam nyata dengan tidak terbatas pada apa yang dapat ditangka oleh panca indera saja.

      Ilmu metafisika sering disebut juga ontologi yaitu ilmu hakikat atau ilmu tentang yang ada. Ontologi menurut A.R. Lacey, ontologi berarti ‘” a central part of metaphisics” (bagian sentral dari metafisika) sedangkan metafisika diartikan sebagai that which comes after physics, … the study of nature in general (hal yang hadir setelah fisika, … studi umum mengenai alam)
      Pembahasan ontologi terkait dengan pembahasan mengenai metafisika. Mengapa ontologi terkait dengan metafisika? Ontologi membahas hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu pembahasan, metafisika merupakan bagian dari ontologi, tetapi pada pembahasan lain, ontologi merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika. Karena itu, metafisika dan ontologi merupakan dua hal yang saling terkait.
      Bidang metafisika merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafati, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika berusaha menggagas jawaban tentang apakah alam ini. Terdapat Beberapa penafsiran yang diberikan manusia mengenai alam ini
      (Jujun, 2005).
      2.      Aliran Metafisika
      Berkut ini merupakan bagan dari beberapa aliran metafisika :

        Kuantitas(jumlah)
      : pembagian metafisika berdasarkan jumlah unsur pokok segala hal yang ada, yang terdiri atas :
      a.       Momoisme : aliran yang mengemukakan  unsur pokok segala yang ada ini adalah satu
      b.      Dualisme : aliran yang berpendirian unsur pokok segala yang ada ini dua yaitu materi dan rohani
      c.       Pluralisme : aliran yang berpendapat unsur pokok hakikat yang ada ini adalah banyak( air,udara,api,dan tanah) kelompok ini berpandangan bahwa hakikat kenyataan ditentukan oleh kenyataan yang jamak/berubah-ubah. Filosof Klasik, Empedokles, adalah tokoh Pluralis yang mengatakan bahwa kenyataan tersusun oleh banyak unsur (tanah, air, api, dan udara). Tokoh Pragmatisme, William James  juga seorang Pluralis yang berpendapat karena pengalaman kita selalu berubah-ubah, maka tidak ada kebenaran hakiki kecuali kebenaran-kebenaran yang selalu diperbarui oleh kebenaran selanjutnya.
      v  Kualitas
      a.       Tetap
      Ø  Spiritualisme : aliran yang berendapat hakikat itu bersifat roh
      Ø  Materialisme : aliran yang berpendirian hakikat itu bersifat materi
      b.      Kejadian
      Ø  Mekanisme : aliran yang berkeyakinan bahwa kejadian di dunia ini berlaku/terjadi dengan sendirinya menurut hukum causalitas  atau sebab-akibat.
      Ø  Teologi : aliran yang berkeyakinan bahw kejadian yang satu berhubungan dengan kejadian yang lain, bukan dari hukum sebab-akibat melainkan semata-mata oleh tujuan yang sama.
      Ø  Determinisme : aliran yang berkeyakinan  bahwa kemauan manusia itu tidak merdeka dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting, tetapi sudah terpasti lebih dahulu
      Ø  Indeterminisme : aliran yang berpendirian bahwa manusia itu bebas dalam arti yang seluas-luasnya.


      D.   KESIMPULAN
       Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
      Ø  Ontologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang yang “ada”.
      Ø  Metafisika meruakan hipotesis kerja untuk memberi pandangan yang bersifat sintesis dan menyeluruh atas realitas.
      Ø  Aliran dalam Metafisika :
      ·         Monoisme
      ·         Dualisme
      ·         Pluralisme
      ·         Idealisme
      ·         Materialisme
      ·         Agnostisisme
      E.    Daftar Pustaka
      ANSHARI,ENDANG SAIFUDDIN.H,M.A.1987. Ilmu,Filsafat dan Agama. Bandung:PT Bina Ilmu Surabaya.

      BAGUS,LORENS.1991.Metafisika. Jakarta:gramedia pustaka Utama.
      SURAJIYO,Drs. Filsafat Ilmu dan perkembangannya di Indonesia.2007.Jakarta:PT Bumi Aksara.

      Dr. SUDARMINTA,J.1991.Filsafat Proses.Yogyakarta:Kanisius.

      ZAENAL ABIDIN BAGIR,LIEK WILARDJO,ARQOM KUSWANJONO,MOHAMAD YUSUF.2006. Ilmu, Etika dan Agama.Jogjakarya:PT LkiS Pelangi Aksara.