saat malam itu tiba, aku bagai seorang gembala
dalam kata tanya siapa kau kiranya?
aku tak pernah patah arang, ku usahakan tiap kecurangan
demi dapatkan seberkas kabar akan sosokmu
sosok yang kurasakan getar hatiku dalam sayang
sosok yang ku puja sejak pandangan pertama
wujud hamba tuhan yang begitu mempesona
sebagai anugerah bagiku yang tak pantas
aku yang terpana atas alismu yang menerawang
aku yang terpana atas pijar matamu yang mempesona
aku yang menggigil saat kau kecup lembut keningku
hembuskan kidung kemesraan
dan aku yang terpana dan terus terpana
pada hamparan senyummu atas sungging yang selalu ada
kau ekspresiku dalam kata dan rasa
semoga Tuhan akan jadi saksi
semoga Tuhan kan jadi harap dan kabulkan
semoga Tuhan jawab tak hanya menjanjikan
aku yang selalu rindukanmu dalam mimpi yang kadang nyata
yang kadang takut sebentar takut atas kenyataan
yang tercipta pada kejujuran akan rasa yang aneh
tapi aku yakin ini semua takdir
yang akan ku terima walau pedih dan luka
aku yakin semua ada hikmahnya
yang kan ajarkan sebuah cerita atas sang sutradara
hanya satu pintaku
berkatalah dalam kejujuran dan mencintai dengan ketulusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar