Seonggok congkak dalam benakku
Atas replika prosesku dalam kepal dan aksi
Saat ku titip salam seberkas bongkah penindasan
Kulemparkan juga umpatan kesengsaraan
Dalam anarkisme
Yang ku tahu sebuah tujuan jitu
Yang menggerogoti lebat jambu kalbuku
Sedang disini, dibawah keramaian ini
Engkau,aku,dia dan kalian semua pecundang
Hanya duduk, jongkok, dan pura-pura berpikir
Boleh aku tertawa????
Kenapa membisu??
Sedang biasanya kau lantunkan ayat suci dan ceramah kebenaran
Kenapa bungkam??
Saat kau timpuk kami dengan batasan dan aturan
Kenapa sunyi?? Kenapa?!!!
Dimana filosofmu dengan sekian existensi
Kenapa sembunyi??
Takut, gentar atau apa?
Sedang kedua tangan kita telah dipolitisasi
Sedang hakekat terjerat oleh birokrat dan para moderat
Kenapa diam? Atau bisu? Jawab!!!
Hilangkah sok patriotismemu
Matikah gelora rasamu
Merasa...
Merasa telah kekalkah dasi dan kemejamu
Pemalas kok mita pemerataan, kecuali rupiah kau sodorkan
Merasa...
Merasa telah sempurnakah bagai kyai yang diagungkan
Bicara...bicara...bicaralah...
Baiklah,,kami tak jawab saja
Teruslah berpura-pura bisu, tuli atau buta
Bukan kami takut atau tak paham
Tapi rasa dalam dada, logika atas fitrah kita
Pantas dan perlu disuarakan
Karena manusia punya cita,cipta, cinta, rasa, karya dan karsa
Teriakku
Pikiranku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar